Trenwanita.com, Musik – Setelah sempat mengumumkan album keduanya yang berjudul “Edelweiss” melalui kanal YouTube miliknya pada 23 September 2025 tepat di hari ulang tahunnya Tiara Andini akhirnya resmi merilis karya tersebut pada 17 Oktober 2025.
Album ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan karier musik Tiara, menandai fase kedewasaannya sebagai penyanyi sekaligus penulis lagu setelah sukses besar dengan album debutnya.
Melalui akun Instagram @tiaraandini, Tiara juga menampilkan konsep visual album “Edelweiss” yang penuh keanggunan dan kesan dreamy.
Ia tampil memesona dalam balutan busana putih dengan sayap lembut dan detail kuku berkilau senada, menciptakan aura elegan yang selaras dengan tema album indah, lembut, dan menenangkan.
Album “Edelweiss” sendiri berisi delapan lagu yang menggambarkan perjalanan emosi manusia—mulai dari kesedihan, patah hati, hingga kehangatan romansa.
Dari delapan lagu tersebut, enam merupakan karya baru, sementara dua lainnya adalah lagu yang lebih dulu dikenal publik, yaitu “Kupu-Kupu” dan “Bukan Untukku.”
Era baru Tiara ini dibuka lewat single “Adu Bola Mata” yang digarap oleh trio produser ternama tanah air, Laleilmanino yakni Arya Aditya Ramadhya, Ilman Ibrahim Isa, dan Anindyo Baskoro.
Proses kreatif album ini juga melibatkan deretan nama besar di industri musik Indonesia seperti Yovie Widianto, Laleilmanino, Andmesh Kamaleng, BIANCADIMAS, S/EEK, hingga Adrian Rahmat Purwanto.
Namun, yang paling menarik, Tiara turut ambil bagian langsung dalam proses penulisan tiga lagu di dalamnya.
Lewat keterlibatannya itu, ia menghadirkan sentuhan personal dan kejujuran emosional yang lebih terasa, membuat para penggemarnya bisa lebih dekat dengan sisi pribadinya.
Makna “Edelweiss” sendiri menjadi refleksi dari perjalanan hidup dan karier Tiara Andini. Bunga Edelweiss dikenal sebagai simbol cinta abadi, keberanian, dan keteguhan nilai yang juga menggambarkan perjuangan Tiara dalam meniti kariernya di dunia musik.
Seperti bunga yang tumbuh di tempat tinggi dan sulit dijangkau, Tiara juga melalui proses panjang untuk mencapai keindahan yang ia miliki kini.
Ia berharap “Edelweiss” tak hanya menjadi simbol perjalanan dirinya, tetapi juga karya yang akan selalu hidup di hati para pendengarnya.