Trenwanita.com, Musik – Setelah lebih dari sepuluh tahun sejak album debutnya dirilis, penyanyi bersuara lembut namun penuh karakter, Fatin Shidqia, akhirnya resmi menandai kembalinya ke industri musik dengan karya besar bertajuk Cerita Kita.
Album ini menjadi simbol perjalanan baru bagi jebolan X Factor Indonesia musim pertama tersebut, yang kini tampil dengan karya lebih matang, jujur, dan mencerminkan sisi personalnya sebagai musisi.

Butuh waktu 12 tahun sejak album perdananya, For You (2013), hingga akhirnya ia kembali.
Fatin mengaku, jarak panjang itu terjadi karena dirinya sering kali kesulitan menjaga fokus dan mudah terdistraksi saat mencari inspirasi menulis lagu.
“Rasanya deg-degan saat akhirnya merilis album kedua di tahun 2025 ini, tapi juga ada rasa syukur dan senang karena masih dikelilingi penggemar yang selalu menanyakan karya terbaruku.
Hal itu sangat berarti bagiku dan menjadi motivasi besar untuk terus berkarya,”
ujarnya dengan penuh rasa haru.
Berbeda dari karya sebelumnya, album kedua ini menjadi tonggak penting bagi Fatin, karena ia turun langsung dalam proses kreatifnya.
Tak hanya menjadi pengisi suara, ia kini ikut menulis lirik, menggubah melodi, dan berdiskusi intens dengan para musisi kolaborator.
“Total 12 lagu di album ini. Ada beberapa lagu baru, tapi ada juga lagu lama yang aku masukkan untuk menjadi pengingat kalo album ini adalah karya pertamaku dalam belajar menciptakan lagu yang dibantu oleh musisi-musisi lain,”
ungkap penyanyi kelahiran 30 Juli 1996 ini.
Salah satu lagu yang paling menyita perhatian dari album Cerita Kita berjudul “Red Flag”.
“Setelah sekian lama, akhirnya aku memberanikan diri menulis lagu sendiri yang seluruhnya berbahasa Inggris.
Untuk melodi, aku dibantu Kak Kamga dan Kak Kevin. Temanya adalah tentang kisah cinta rumit dan, yang pasti, relate dengan sebagian orang yang pernah atau sedang mengalaminya, yaitu tentang seseorang yang tahu kalau kekasihnya redflag, namun tidak bisa melepaskan diri,”
jelas Fatin yang juga dikenal sebagai penggemar anime dan penyuka warna pink serta biru laut.
Perjalanan menuju lahirnya Cerita Kita tidak selalu mudah. Bagi Fatin, tantangan terbesarnya bukan datang dari luar, melainkan dari dalam dirinya sendiri.
“Tantangan terbesarnya justru melawan diri sendiri agar tetap produktif dan konsisten. Selain itu, aku masih belajar cara menyampaikan pesan pada lagu untuk sampai ke hati para pendengar,”
ungkapnya.
Fatin menegaskan bahwa Cerita Kita bukan sekadar rangkaian lagu, tetapi potret dari berbagai fase hidup yang ia jalani.
Album ini juga menjadi bukti janji lama yang akhirnya ia tepati.
“Album kedua ini janji yang terbayar lunas. Karena itu, aku bersyukur sekali untuk semua penikmat karyaku yang masih setia menunggu.
Terima kasih sudah menemaniku berproses sampai sejauh ini. Aku benar-benar sayang pada kalian!”
serunya penuh semangat.
Lewat Cerita Kita, Fatin berharap karyanya bisa menjadi teman bagi siapa pun yang sedang berjuang melewati berbagai fase kehidupan.
“Aku ingin lagu-lagu ini bisa menemani setiap momen hidup kalian. Kita tidak selalu berada di fase butterfly era karena pasti, terkadang, ada kejadian sedih juga.
Tapi, percayalah, hal itu tidak akan bertahan lama dan kita nantinya akan kembali bahagia lagi. Jadi, Cerita Kita ini bukan cuma tentang hidupku saja, tapi tentang perasaan kita semua,”
tutup Fatin.
Album Cerita Kita resmi dirilis di berbagai platform musik digital mulai 16 Oktober 2025, menandai kembalinya Fatin Shidqia dengan karya yang lebih hangat, personal, dan menggugah hati.