Miss Trend
Trenwanita.com, Musik – Penyanyi dangdut kenamaan Indonesia, Inul Daratista, kembali mencuri perhatian publik dengan proyek musik terbarunya.
Ia mempersembahkan versi baru dari lagu ikonik karya mendiang maestro musik Titiek Puspa, berjudul “Hidupku Untuk Cinta.”
Melalui interpretasi khasnya, Inul ingin menyalurkan pesan cinta yang tulus dan abadi, sembari menghidupkan kembali karya klasik Indonesia agar bisa dinikmati generasi masa kini.
Lagu “Hidupku Untuk Cinta” sendiri adalah salah satu karya legendaris Titiek Puspa yang sarat makna tentang cinta sejati yang tak bergantung pada kemewahan atau harta.
Dalam balutan aransemen baru, Inul memadukan nuansa pop klasik, sentuhan melankolis, dan aroma dangdut modern yang menjadi ciri khasnya.
Suara khas Inul yang penuh emosi membuat lagu ini terasa segar namun tetap menghormati keaslian versi aslinya.
Hubungan antara Inul dan Titiek Puspa memang bukan sekadar hubungan antara dua generasi musisi. Keduanya memiliki ikatan emosional yang hangat.
Inul kerap menyebut sang legenda dengan panggilan penuh kasih, “Eyang Titiek.” Sejak awal kariernya, Inul mengidolakan Titiek Puspa sebagai sosok panutan yang disiplin dan berdedikasi tinggi terhadap dunia musik.
Sebaliknya, Titiek Puspa juga pernah memuji Inul sebagai perempuan tangguh dan pekerja keras yang mampu bertahan di dunia hiburan dengan jati diri yang kuat.
Persamaan semangat dan dedikasi mereka menjadikan hubungan keduanya begitu istimewa.
Salah satu momen penting yang memperkuat hubungan itu adalah saat peringatan ulang tahun ke-88 Titiek Puspa, di mana Inul menampilkan persembahan khusus bertajuk “Goyang 88.”
Makna Lagu “Hidupku Untuk Cinta”
Lagu ini berbicara tentang cinta yang murni dan pengabdian tanpa pamrih. Tokohnya menggambarkan seseorang yang menemukan kebahagiaan bukan dari materi, melainkan dari cinta sejati yang tulus dan saling membahagiakan.
Pesan sederhana namun dalam ini masih sangat relevan hingga kini, terutama di tengah dunia yang serba materialistis.
Persembahan Spesial dari Inul
Dalam wawancara khusus, Inul mengungkapkan perasaannya saat dipercaya membawakan lagu ini untuk memperingati hari lahir ke-88 Titiek Puspa.
“Ketika aku mendapat kabar dari Ibu Acin sekitar dua bulan lalu yang memberikan tawaran untuk menyanyikan lagu Eyang buat momen kelahirannya yang ke 88 tahun, menurut aku ini adalah kesempatan emas… Pokoknya benar-benar kesempatan yang tidak boleh disia-siakan!”
Proses rekaman lagu ini ternyata berjalan cepat. Inul ingin memastikan semuanya selesai tepat waktu tanpa kehilangan emosi yang ingin disampaikan.
“Kalau take vocal kemarin seharian di studio, gak banyak ngulang dan bikin musiknya juga cepat… Kalau kesulitan buat aku paling gimana caranya supaya nahan gak nangis,”
ungkapnya jujur.
Makna “88” dan Harapan Inul
Proyek ini juga mendapat restu dari keluarga besar Titiek Puspa, termasuk Ibu Petty Tunjung Sari dan Ibu Ella Puspa Sari.
Perilisan versi baru lagu ini akan menjadi penanda ulang tahun ke-88 sang legenda pada 1 November mendatang.
“Eyang Titiek pernah bilang ke aku ‘Nanti aku kalau 88 mau bikin yang spesial, Nul!’. 88 bukan flash sale ya hahahaha… Jadi bertepatan dengan momen ini juga, Inul mau hadiahin Goyang 88 sebagai kado spesial untuk semua, terutama untuk Eyang Titiek,”
kata Inul sambil tertawa.
Inul juga berharap agar lagu ini bisa kembali populer dan diterima oleh generasi muda.
“Aku berharap recycle lagu Eyang Titiek ini dapat booming kembali… Pokoknya best lah!”
Video musik “Hidupku Untuk Cinta” turut menampilkan Adam Suseno, Ibu Acin, YOAN, serta cameo istimewa seperti Cici Faramida, Ivan Gunawan, dan keluarga Titiek Puspa.
Lagu ini akan resmi dirilis di seluruh platform digital pada 16 Oktober 2025, termasuk Spotify, Apple Music, Langit Musik, dan YouTube Music, lengkap dengan video musik eksklusif di kanal Inul Daratista Official serta Musica Studios.
Apakah kamu juga penasaran seperti apa perpaduan magis antara klasik dan modern ala Inul ini?
Jangan lewatkan perilisan “Hidupku Untuk Cinta”, karena karya ini bukan sekadar lagu, tapi sebuah bentuk cinta lintas generasi.